Kamis, 21 November 2013

Laporan Sosiologi Agama Nur Khaleda Ayuningtiyas

Laporan Hasil Penelitian
Metode Kualitatif Dengan Teknik Wawancara
“Peranan Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa KPI 1/C”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

            Semakin maraknya perkembangan sosial media di kalangan masyarakat menjadi suatu icon tersendiri dalam dunia lifestyle masyarakat perkotaan yang sarat akan mobilitas dan haus akan informasi. Sehingga banyaknya media komunikasi yang menyajikan berbagai macam fitur jejaring sosial untuk mempermudah komunikasi menjadi lebih dekat setiap saat. Hal ini dipengaruhi pula pada suatu “trend” masyarakat terkini bahwa jika seseorang yang tidak memiliki sosial media dianggap ketinggalan zaman. Tentu hal ini berdampak pada gaya hidup remaja pada khususnya dimana pencarian suatu kelompok sosial menjadi suatu hal yang cukup mendasar dalam pergaulan remaja sekarang. Keinginan untuk diakui oleh banyak orang tentang keberadaannya di dunia maya menjadi suatu hal yang lumrah dengan sebutan “update” dimana segala hal yang baru bisa dieksplore dan disebarluaskan hanya dalam hitungan detik saja.
            Ketika kita ingin menggambarkan zaman ini kata Jacques Ellul,[1] maka gambaran yang terbaik untuk dijelaskan mengenai suatu realitas masyarakat adalah masyarakat dengan sistem teknologi yang baik atau masyarakat teknologi. Untuk mencapai masyarakat teknologi maka suatu masyarakat harus mempunyai sistem teknologi yang baik (Goulet, 1997:7). [2]Dengan demikian, maka fungsi teknologi adalah kunci utama perubahan di masyarakat.
            Teknologi secara fungsional telah menguasai masyarakat, bahkan pada fungsi yang substansial seperti mengatur beberapa sistem norma di masyarakat, sistem komunikasi, sistem informasi dll. Gelombang informasi yang semakin tak terbendung dan semakin banyaknya pembaharuan di tiap sosial media secara responsif diterima kalangan remaja khususnya mahasiswa jurusan komunikasi secara beragam.  Mahasiswa jurusan KPI 1/C (Komunikasi Penyiaran Islam) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus mampu mengikuti perkembangan informasi baik dari berita online maupun “trending topic” di sosial media. Dengan alasan tuntutan itulah mereka harus mampu mengimbangi perkembangan pesat dunia teknologi informasi dan dunia komunikasi massa secara bersamaan. Banyak diantara mereka yang tidak bisa lepas dari dunia maya hanya karena sekedar ingin tetap “Eksis” dan “ingin tahu akan seseorang yang menjadi daya tariknya di dunia maya”. Faktor inilah yang menjadi dasar ketergantungan mahasiswa KPI 1/C akan pentingnya sosial media dalam gaya hidup mereka dan menjadi hipotesis awal peneliti.
            Maka pentingnya tema ini dibahas adalah karena faktor-faktor di atas dapat mempengaruhi perilaku sosial individu dalam masyarakat dan berdampak pada harapan-harapan mahasiswa KPI 1/C ke depan akan semakin meningkatnya perkembangan sosial media sebagai sarana pencarian informasi, sosialisasi serta pencarian jati diri dan kedudukan mereka di dunia maya.

1.2            Perumusan Masalah

1.      Seberapa penting peranan sosial media dalam kehidupan keseharian Mahasiswa KPI 1/C ?
2.      Faktor apa yang menyebabkan mereka selalu online di sosial media?
3.      Bagaimana kegiatan di sosial media dapat mempengaruhi gaya hidup mereka?

1.3 Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui faktor penyebab Mahasiswa KPI 1/C selalu online di sosial media
2.      Untuk mengetahui seberapa penting peranan sosial media dalam keseharian mereka
3.      Untuk mengetahui cara sosial media dapat mempengaruhi gaya hidup mereka

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa
·       Mahasiswa dapat mengetahui peranan sosial media dalam kegiatan komunikasi dan gaya hidup mereka
·       Mahasiswa dapat menyaring manfaat yang dapat diambil dari kegiatan mereka di sosial media
2Bagi Dosen
·       Dosen dapat mengetahui faktor apa saja yang paling sering membuat mahasiswanya selalu update di sosial media
3 .   Bagi Peneliti
·       Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan hasil temuan yang optimal dan subjektif


BAB II

METODOLOGI

2.1        Jenis Penelitian

      Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data-data deskriptif dari perilaku orang-orang yang diamati.Penulisan penelitian ini memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci.
      Penelitian kualitatif bukan hanya menggambarkan variabel-variabel tunggal melainkan dapat mengungkap hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Bahkan Moleong (1998) menegaskan bahwa penelitian kualitatif dapat melihat hubungan sebab-akibat. Hanya saja yang menjadi titik tekan ialah sesuatu keadaan secara alamiah (apa adanya).
            Kasus dalam hasil wawancara mendalam yang peneliti ajukan kali ini sesuai dengan teori Max Weber dalam bukunya yang berjudul Economy and Society. Weber mendefinisikan bahwa tindakan sosial (social action) sebagai tindakan individu (aktor) yang memiliki makna subjektif bagi individu tersebut tetapi berdampak pada individu lain dan mengharapkan timbulnya reaksi dari individu lain tersebut. Peranan sosial media tersebut dalam gaya hidup mahasiswa KPI 1/C dilihat Weber sebagai suatu tindakan rasionalitas affective dan tindakan rasionalitas nilai, dimana penggunaan sosial media diperhitungkan dari segi manfaat penggunaannya kepada sang pemilik akun sosial media (Mahasiswa KPI 1/C) serta sebab akibat yang ditimbulkan dari tindakan afektif remaja sekarang yang lebih banyak mengupdate hal-hal yang lebih didominasi oleh emosi atau perasaan. Hal ini sangat sesuai dengan tema yang dibahas untuk bisa mengkaji lebih lanjut tentang hubungan sosial Mahasiswa KPI 1/C dengan tuntutan mereka untuk selalu mengikuti perkembangan informasi.    

2.2        Pendekatan Penelitian

            Pendekatan penelitian kualitatif  ini mengacu pada pendekatan sosiologis dimana manusia memiliki kodrat sosial. Dengan interaksi sosial pertemanan inilah peneliti berhasil mendapatkan temuan berupa faktor dan peranan penting yang menjadi daya tarik informan terhadap sosial media untuk dijadikan gaya hidup dalam keseharian.

2.3        Tempat dan Waktu Pelaksanaan

      Penelitian ini bertempat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi lantai 5 lokal 5.20 , sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal  28 Oktober – 31 Oktober 2013.

2.4        Teknik Pengumpulan Data

      Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah dengan metode wawancara mendalam (in-depth interview)
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data subjektif yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

2.5        Teknik Analisa Data

Proses analisis data dimulai dengan mempelajari seluruh data yang tersedia dari berbagai informan, yaitu wawancara mendalam yang sudah ditulis dalam catatan khusus ketika di lapangan.
Dalam proses menganalisis data, pertama-tama peneliti mengorganisasikan data, mengatur, mengurutkan, dan mengelompokkan data. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi sebuah laporan penelitian.




BAB III

Hasil Penelitian


Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian mengenai “Peranan Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa KPI 1/C”. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan wawancara sebagai metode penelitian utama secara mendalam kepada mahasiswa dan mahasiswi KPI 1/C.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tentang seputar peranan penting sosial media dalam kehidupan keseharian Mahasiswa KPI 1/C, faktor-faktor penyebab mereka selalu online di sosial media dan cara sosial media dapat mempengaruhi gaya hidup mereka. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Dengan metode tersebut, peneliti berusaha menjelaskan secara deskriptif  data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan penelitian.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui proses wawancara, maka pembahasan dari hasil penelitian sebagai berikut:
3.1 Faktor Penyebab Mereka sering Online di Sosial Media
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, sebagian besar Mahasiswa KPI 1/C memiliki sosial media seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, WhatsApp, WeChat dll. Mereka mengakui selain mengikuti trend, mempunyai akun sosial media sudah menjadi keharusan bagi mahasiswa jurusan komunikasi di mana pun mereka kuliah. Hal yang paling sering mereka lakukan di sosial media adalah chatting dengan teman, membuka Fanpage dan Group serta mengamati profil orang lain (stalker) dan ada pula yang sibuk menjadi admin Fanpage sehingga intensitas mereka aktif di sosial media menjadi sering sekali. Hal itu dilakukan dengan mudah, cepat, murah dan praktis di Handphone mereka. Mereka mengakui ingin tetap update meskipun mobilitas mereka tinggi. Hampir tiap waktu dalam setiap hari mereka minimal membuka akun sosial media mereka sekedar hanya untuk mengetahui “trending topic” ataupun mencari informasi baru. Tetapi beberapa orang mahasiswa berpendapat mereka jarang online di sosial media dengan alasan hanya membuang-buang waktu saja. Menurut mereka masih ada kegiatan yang lebih penting dari sekedar hanya “tenar” di dunia maya.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendorong mereka untuk selalu online di sosial media adalah adanya kegiatan rutin yang mereka harus lakukan seperti chatting, upload foto, menjadi admin Group atau Fanpage, update status, atau sekedar mencari dan share informasi terbaru, kemudian faktor kedua karena adanya orang yang paling berpengaruh dalam kegiatan mereka di sosial media seperti orang yang disukai (mereka harus memantau dengan jalan stalking profile timeline), idola (mereka biasanya membuka fanpage dari idola mereka dan mencari informasi terbaru), teman sejawat (mereka biasanya menghubungi teman sejawat untuk urusan bisnis tertentu atau hanya sekedar mengobrol), faktor ketiga karena tuntutan dari jurusan yang mereka ambil untuk tetap selalu update berita dan informasi terbaru demi bisa bergaul dengan baik dan tidak ketinggalan informasi.
3.2 Peranan Penting Sosial Media Dalam Keseharian Mahasiswa KPI 1/C
Dari hasil wawancara yang dilakukan, kebanyakan dari mereka memilih sosial media sebagai alternatif hiburan dan pencarian informasi. Pencarian informasi ini berguna jika ada informasi penting dan mendadak yang bisa mereka dapatkan dari teman dengan mudah hanya dengan menggunakan sosial media sebagi pengganti komunikasi via telepon dan SMS (Short Messaging Services). Tetapi beberapa diantaranya memanfaatkan sosial media sebagai sarana bisnis. Kunci utama pentingnya sosial media bagi mereka adalah karena pentingnya komunikasi. Sehingga tidak jarang diantara mereka yang memanfaatkan sosial media sebagai sarana berkomunikasi dengan teman yang berjauhan atau dengan foreign keypal ( teman chatting dari luar negeri). Tetapi tidak sedikit diantara mereka justru lebih banyak menghabiskan waktunya di sosial media dengan teman dekat yang hampir tiap hari bertemu. Alasan ini diungkapkan mereka sebagai bagian dari trend pergaulan remaja sekarang. Mereka sudah melekatkan dalam diri mereka bahwa kebutuhan internet untuk berkomunikasi di sosial media hukumnya mutlak ada dalam anggaran mereka setiap bulannya. Hal ini berpengaruh terhadap pola pikir dan gaya hidup mereka akan sosial media yang tidak lagi menjadi sebuah keinginan hiburan semata, tetapi lebih terhadap kebutuhan pokok demi memenuhi tuntutan zaman dan trend gaya hidup dalam bersosialisasi.

3.3 Cara Sosial Media Dapat Mempengaruhi Gaya Hidup Mahasiswa KPI 1/C
          Dengan munculnya berbagai macam sosial media yang ditampilkan melalui berbagai situs internet, bahkan sekarang dengan mudahnya sosial media diakses melalui handphone yang dikategorikan tidak secanggih smartphone (contoh: 0.facebook.com) dapat menjadi suatu kecenderungan bagi si pengguna akun sosial media tersebut untuk terus mengakses akun mereka. Zero Facebook atau 0.facebook dengan mudah diakses jika si pengguna Facebook tersebut tidak mempunyai cukup pulsa untuk mengakses sosial media tersebut. Bisa dikatakan bahwa 0.facebook adalah layanan gratis dari Facebook. Hal inilah yang menjadi daya tarik si pengguna akun sosial media tersebut untuk terus membuka akun mereka dan akhirnya menjadi suatu gaya hidup. Dimana sehari saja tidak membuka sosial media, diibaratkan seperti sayur kurang garam. Tidak lengkap rasanya jika sehari saja tidak membuka akun sosial media mereka. Dengan kecenderungan tersebut lahirlah suatu keingin tahuan yang cukup besar akan informasi terbaru yang menjadi trending topic di sosial media. Informasi itulah yang kemudian disaring oleh remaja sekarang menjadi suatu penerapan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tidak jarang jika bahasa gaul zaman sekarang seperti “Keles” juga salah satu bagian dari trending topic di salah satu sosial media. Maka ditariklah suatu kesimpulan bahwa cara-cara sosial media mempengaruhi gaya hidup remaja sekarang khususnya mahasiswa-mahasiswi KPI 1/C adalah karena developer sosial media tersebut mengiming-imingi hidup dengan modern, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan mudah hanya dengan mengikuti perkembangan trend teknologi yang diperbaharui setiap waktu, dengan daya tarik berupa gratis, mudah, cepat diakses dan tetap update itulah muncul suatu pemikiran remaja sekarang khususnya mahasiswa KPI 1/C bahwa sosial media adalah bagian dari keseharian untuk menunjang pergaulan, komunikasi dan sosialisasi mereka baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dengan begitu, mahasiswa-mahasiswi KPI 1/C mengharapkan dengan semakin banyaknya inovasi pembaharuan dalam teknologi terkini khususnya sosial media dapat diimbangi juga dengan kemampuan remaja sekarang dalam menyaring dan mengolah informasi yang didapat dari sosial media sebelum akhirnya disebarluaskan ke khalayak umum, menjadikan remaja yang aktif dan pengguna sehat sosial media sebagai aplikasi penerapan kemampuan dalam berkomunikasi, serta mempererat hubungan antar manusia melalui sosial media.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1    Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendorong mereka untuk sering online adalah karena adanya kegiatan rutin mereka yang harus dilakukan di sosial media, adanya orang yang paling berpengaruh dalam kegiatan mereka di sosial media, serta tuntutan dari jurusan yang mereka ambil untuk tetap selalu update berita dan informasi terbaru demi bisa bergaul dengan baik dan tidak ketinggalan informasi.
Peranan penting sosial media dalam keseharian mereka, kebanyakan dari mereka memilih sosial media sebagai alternatif hiburan dan pencarian informasi, Tetapi beberapa diantaranya memanfaatkan sosial media sebagai sarana bisnis. Kunci utama pentingnya sosial media bagi mereka adalah karena pentingnya komunikasi. Alasan lain diungkapkan mereka sebagai bagian dari trend pergaulan remaja sekarang. Hal ini berpengaruh terhadap pola pikir dan gaya hidup mereka akan sosial media yang tidak lagi menjadi sebuah keinginan hiburan semata, tetapi lebih terhadap kebutuhan pokok demi memenuhi tuntutan zaman dan trend gaya hidup dalam bersosialisasi.
Cara-cara sosial media mempengaruhi gaya hidup remaja sekarang khususnya mahasiswa-mahasiswi KPI 1/C adalah karena developer sosial media tersebut mengiming-imingi hidup dengan modern, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan mudah hanya dengan mengikuti perkembangan trend teknologi yang diperbaharui setiap waktu, dengan daya tarik berupa gratis, mudah, cepat diakses dan tetap update itulah muncul suatu pemikiran remaja sekarang khususnya mahasiswa KPI 1/C bahwa sosial media adalah bagian dari keseharian untuk menunjang pergaulan, komunikasi dan sosialisasi mereka baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Dari kesimpulan diatas dapat ditarik suatu hipotesis baru bahwa peranan sosial media terhadap gaya hidup mahasiswa KPI 1/C adalah bukan hanya sekedar kebutuhan ajang untuk “Eksis” belaka tetapi lebih menjurus kepada keinginan untuk terus selalu mengikuti perkembangan “trend” teknologi komunikasi dan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada selagi masih murah, cepat dan nyaman  di gunakan. Oleh sebab itu muncul lah kegiatan rutin yang menjadi kecenderungan untuk selalu tetap update di sosial media dan secara tidak sadar menjadi gaya hidup tersendiri bagi mereka.


4.2               Saran

            Dengan hadirnya laporan ini disarankan agar mahasiswa-mahasiswi KPI 1/C pada khususnya dapat menyaring informasi yang didapat dari maraknya gelombang informasi yang disediakan di sosial media. Jadilah pengguna sosial media yang sehat dan aktif dalam membangun bangsa dengan menampilkan karya-karya tulis yang dapat menggugah kesadaran masyarakat melalu sosial media.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Ali, M. Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: PT Raya Grafindo, 2002
2.      Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2010
3.      Ellul, Jacques, The Technology System, New York: Continuum,1980
4.      Goulet, Denis, The Uncertain Promise, New York: IDOC, 1977
5.      Ritzer, George dan J. Goodman Douglas, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana, 2004

Identitas Nara Sumber

1.      Nama Lengkap      : Syahrul Hidayanto
Status                    : Mahasiswa KPI 1/C
2.      Nama Lengkap      : Lianti Meida
Status                    : Mahasiswi KPI 1/C
3.      Nama Lengkap      : Ryan Alamsyah
Status                    : Mahasiswa KPI 1/C




[1] Ellul, Jacques, The Technology System, New York: Continuum,1980, hlm.1. Dikutip dari Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 97.
[2] Goulet, Denis, The Uncertain Promise, New York: IDOC, 1977, hlm.7. Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar